Riko musom

Bio Statement

Perbedaan Tenaga Terampil & Tenaga Ahli Dalam Dunia Jasa Konstruksi

Tenaga Terampil & Tenaga Ahli adalah dua terminology yang sangat sering dibicarakan disebabkan oleh kewajiban memiliki sertifikat yang diamanatkan oleh undang-undang jasa konstruksi yang telah berlaku di Indonesia. Mari kita simak perbedaan dasar keduanya dibawah ini!

Regulasi Yang Melindungi

Seorang tenaga terampil dilindungi oleh UU No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Dalam undang-undang tersebut diatur mengenai kontrak kerja, lembur, upah, pemutusan hubungan kerja hingga kepada hal-hal seputar sistem outsourcing, stabilitas ekonomi dalam perusahaan, hingga kebijakan keberpihakan negara terhadap kaum pekerja.

Untuk tenaga ahli, mereka dilindungi oleh UU No. 11 Tahun 2011 tentang keinsinyuran yang mengatur tentang cakupan Keinsinyuran, seperti standar Keinsinyuran, Program profesi, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, Hak dan Kewajiban, hingga kepala kelembagaan, organisasi profesi, dan bagaimana pembinaan Keinsinyuran dikembangkan kedepannya.

Organisasi

Seorang tenaga terampil membela seputar kepentingan mereka, merumuskan tujuan organisasinya, menyalurkan aspirasi demokratisnya melalui serikat pekerja sedangkan seorang tenaga ahli meningkatkan diri dalam organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Ikatan Arsitek Indonesia (IAI),  Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Uji Kompetensi

Dari sisi pandang pengujian kompetensi, seorang tenaga terampil akan mendapatkan pengakuan secara legal dari negara dengan melalui sebuah uji keterampilan. Dalam uji keterampilan seorang tenaga terampil akan dilihat kecermatan dalam menggunakan alat kerja, kemahiran mengolah material sampai pada tahap uji ketenangan saat menyelesaikan masalah.

Sementara itu, seorang tenaga ahli akan mendapat pengakuan legal melalui sebuah diskusi mengenai berbagi pengetahuan, motivasi, sharing ide dan pengalamannya saat berkecimpung dalam dunia konstruksi atau kontraktor bangunan. Jika dalam uji keterampilan tenaga terampil dilihat dari benda yang dihasilkan, maka tenaga ahli dinilai dari level pendalaman mengenai keahlian yang diujikan kepadanya. Tidak hanya pekerja konstruksi, namun saat memasang alat filter air minum ro juga harus membutuhkan seorang ahli yang bersertifikasi.

Seorang tenaga terampil juga tidak melupakan masalah K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), maka pada saat bekerja mereka biasanya menggunakan rompi safety, sepatu safety, helm safety, dan masih banyak yang lainnya. Dapatkan di distributor yang jual rompi safety proyek & security harga murah hanya di Rian Jaya Safety!

Demikian beberapa sekilas perbedaan antara tenaga kerja terampil dengan tenaga ahli yang dapat kami rangkum agar Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai seluk beluk kedua jenis tenaga kerja yang sering dibahas di dunia konstruksi.

Baca Juga :
https://www.kompasiana.com/novalverdian6687/5dff9190d541df6da26f9192/standar-keselamatan-kerja-k3-proyek-gedung-diklat-ma-arif-jakarta-di-pertanyakan

This website uses cookies

You consent to our cookies if you continue to use our website.

About Cookies